Ledakan Monster dari Bintang Terdekat Mengancam Planet Layak Huni

14

Letusan dahsyat pada bintang katai terdekat telah terdeteksi dan mampu menghilangkan atmosfer planet mirip Bumi yang mengorbitnya. Temuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, adalah pengamatan pertama yang dikonfirmasi mengenai lontaran massa koronal (CME) – ledakan plasma yang sangat besar – yang berasal dari bintang di luar matahari kita. Memahami peristiwa-peristiwa bintang yang dahsyat ini sangat penting bagi para astronom yang mencari dunia yang layak huni.

Penemuan ini dilakukan dengan menganalisis “ledakan radio tipe II” yang dipancarkan dari StKM 1-1262, sebuah bintang yang berjarak sekitar 40 tahun cahaya. Semburan ini terjadi ketika CME berakselerasi melalui atmosfer luar bintang dan menuju luar angkasa, menciptakan gelombang kejut yang menghasilkan gelombang radio yang dapat dideteksi di Bumi. Meskipun peristiwa serupa telah diteorikan sebelumnya, pengamatan ini memberikan bukti paling meyakinkan bahwa CME berasal dari bintang lain.

StKM 1-1262 termasuk dalam kelas katai M – lebih kecil, lebih dingin, dan lebih aktif dibandingkan matahari kita. Mereka sering mengalami flare dan CME, menjadikannya target utama pencarian exoplanet (planet di luar tata surya kita). Katai M sangat menarik karena planet-planet di sekitarnya cenderung terbentuk lebih dekat dengan bintangnya, sehingga lebih mudah dideteksi.

Namun, peningkatan aktivitas ini menghadirkan tantangan yang signifikan. “Zona Goldilocks” – wilayah di sekitar bintang yang kondisinya memungkinkan keberadaan air cair di permukaan planet – lebih dekat dengan katai M dibandingkan dengan matahari kita. Ini berarti setiap planet hipotetis mirip Bumi di zona layak huni ini akan terkena CME yang jauh lebih sering dan intens.

“Salah satu masalahnya adalah CME ini sering terjadi dan menghantam planet secara teratur, sehingga merusak atmosfer,” jelas Dr. Joe Callingham, penulis utama studi dan astronom radio di Institut Astronomi Radio Belanda. “Bagus sekali – Anda berada di zona Goldilocks, tetapi Anda tidak mendapat bantuan di sini karena aktivitas bintang menghancurkan [peluang untuk hidup].”

Tim peneliti menggunakan jaringan teleskop Low Frekuensi Array (LOFAR) di Eropa untuk mendeteksi ledakan radio awal. LOFAR saat ini merupakan teleskop radio paling sensitif yang pernah dibuat, dan diperlukan teknik pemrosesan data yang canggih untuk menunjukkan dengan tepat sinyal lemah ini. Pengamatan selanjutnya dengan teleskop luar angkasa XMM-Newton milik ESA mengonfirmasi bahwa StKM 1-1262 memang merupakan katai M dan memberikan informasi penting tentang laju rotasi dan kecerahan sinar-X. Hal ini memungkinkan tim untuk menghitung kecepatan CME, yang mencapai hampir 1.500 mil per detik (2.400 kilometer per detik).

Kecepatan luar biasa ini ditambah dengan kepadatan CME yang tinggi menunjukkan bahwa ia mampu menghilangkan atmosfer planet mana pun yang mengorbit dekat di sekitar StKM 1-1262. Meskipun LOFAR telah terbukti efektif untuk penemuan ini, tim mengantisipasi terobosan di masa depan dengan Square Kilometer Array (SKA), sebuah rangkaian teleskop radio yang lebih besar yang saat ini sedang dibangun di Australia dan Afrika Selatan. SKA diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2030an dan akan meningkatkan kemampuan kita secara dramatis dalam mendeteksi CME ekstrasurya, sehingga memungkinkan para astronom memetakan frekuensi dan karakteristiknya di berbagai jenis bintang.

Memahami frekuensi dan tingkat keparahan ledakan bintang ini akan menyempurnakan pemahaman kita tentang kelayakhunian planet di sekitar bintang yang lebih kecil dan lebih umum seperti katai M.